Seperti yang dikatakan Bung Karno, “Internasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak berakar di dalam buminya nasionalisme. Nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak hidup dalam taman sarinya internasionalisme.”
Jika Bung Karno sang proklamator saja mengatakan begitu, lalu kenapa masih banyak yang salah menafsirkan nasionalisme? Sebagian memandang nasionalisme itu tidak menggunakan produk asing, atau jangan bekerja sama dengan negara asing. Kalau seperti itu namanya nasionalisme sempit. Karena bagaimanapun jika tidak bisa hidup terkungkung tanpa pergaulan komunitas internasional. Hanya saja penegasan yang dikatakan Bung Karno adalah dengan ajaran Trisaktinya: berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial-budaya. Model Nasionalisme Indonesia bermuatan kemanusiaan. Dan kemanusiaan tidak dibatasi oleh sekat-sekat negara bangsa.
Nah, bagaimana sahabat SIPer memandang nasionalisme? Dan apa yang harus bangsa ini lakukan untuk menjiwai spirit Hari Kebangkitan Nasional yang setiap tahun jatuh pada tanggal 20 Mei?
Yuk, berbagi pemikiran dengan mengikuti Lomba Menulis Artikel bertema Kebangkitan Nasional. Lomba ini bertujuan untuk menginspirasi semangat kebangkitan nasional kita dalam mengisi kemerdekaan dan mengajak masyarakat untuk lebih bergairah dalam menulis ide dan pemikirannya.
Syarat dan Ketentuan
Peserta:
Terbuka untuk umum
Memiliki akun di www.siperubahan.com
Memberikan data lengkap
Ketentuan:
Tulisan dalam Bahasa Indonesia
Terdiri dari 1000-2500 karakter
Tulisan disertai gambar yang berkaitan dengan tema
Konfirmasi pengiriman tulisan ke: redaksi@siperubahan.com
Peserta hanya bisa mengirim satu tulisan yang diupload di 1 kanal (politik, ekonomi, gaya hidup, dan travel)
Jika ada pertanyaan, silakan menghubungi via email di: redaksi@siperubahan.com